twitter
rss

I.    MACAM-MACAM ALAMAT IP (IP PUBLIC, IP PRIVAT, IP UNICAST, BROADCAST, MULTICAST)
IP Address adalah nomor unik yang ada pada computer yang bisa berguna untuk menghubungkan banyak computer dalam jaringan sehingga dapat bertukar data maupun fasilitas yang dimiliki antar komputer tersebut.
1.      IP Public
IP Public adalah IP address yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT.
Alamat IP Pubic, dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Alamat IP Public Static artinya, alamat yang tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman web atau layanan di internet.
2. Alamat IP Public Dinamis, yaitu dipilih dari sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke internet.
Kelebihan :
Dapat dikenali dalam Internet dengan mudah, sebab langsung terhubung dengan Internet tanpa perlu membutuhkan proxy tertentu, server khusus, atau ditranslasikan leewat NAT.
Kekurangan :
·         Tingkat security yang lemah dan rentan diserang hacker, sebab IP ini akan diberikan sebagai alamat umum dan langsung terhubung ke Internet.
·         Biaya registrasi yang mahal, sebab merupakan alamat IP eksternal dan seperti kita tahu bahwa IP eksternal atau public sangat terbatas ketersediannya. 

2.      IP Private
IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di lingkup intranet saja. Berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal) :
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)
Kelas  D :   224.0.0.0 – 239.255.255.255 (Multitasking)
Kelas  E :   240.0.0.0 – 255.255.255.255 (Eksperimen)
Kelebihan :
Mengurangi biaya registrasi alamat IP, dengan cara membiarkan para pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara internal melalui suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara eksternal.
Kekurangan :
Tidak dapat terkoneksi dengan internet tanpa menggunakan proxy server khusus, dan perlu ditranslasikan dengan NAT (Network Address Translator).

3.      IP Unicast
Alamat unicast merupakan alamat IP yang digunakan oleh host-host yang terhubung dalam suatu jaringan. Karakteristik alamat ini adalah untuk berkomunikasi satu titik dengan satu titik (one-to-one).
Alamat IP publik dan IP privat merupakan alamat unicast. Dan jika dihubungkan dengan kelas IP, maka alamat unicast meliputi alamat IP kelas A, B, dan C.
4.      IP Broadcast
Alamat broadcast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim atau bisa disebut meneruskan paket data (karena hanya dapat menjadi tujuan, bukan sumber paket data) ke semua host dalam jaringan yang satu NetID dengan alamat broadcast tersebut (one-to-everyone).
Ada beberapa jenis alamat broadcast:
·         Network Broadcast: yaitu alamat broadcast untuk suatu jaringan yang menggunakan alamat IP berdasarkan kelas (classful). Contoh: Pada jaringan yang menggunakan alamat 172.16.0.0/16, maka alamat broadcastnya adalah 172.16.255.255.
·         Subnet Broadcast: yaitu alamat broadcast untuk jaringan yang menggunakan alamat IP tidak berdasarkan kelas (classless) atau menggunakn subnet mask. Contoh: Pada jaringan yang menggunkan alamat 172.16.77.0/24, maka alamat broadcastnya adalah 172.16.77.255.
·         Limited Broadcast: yaitu alamat broadcast yang diset 255.255.255.255 pada jaringan lokal dan tidak diteruskan ke luar oleh router.

5.      IP Multicast
Alamat multicast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim paket data ke banyak penerima dalam satu transmisi (one-to-many). Para penerima ini dapat berasal dari berbagai segmen jaringan yang berbeda yang terhubung melalui router dan hanya yang menginginkan paket data tersebut.

II.                   CARA MEMPEROLEH ALAMAT IP ( STATIS DAN DINAMIS)
IP Static adalah ip yang dapat disetting sendiri sehingga alamatnya tetap atau tidak berubah- ubah.
IP dinamis yaitu IP yang didapatkan oleh computer/router lain dari sistem DHCP nya, IP yang didapatkan oleh PC ini bisa berubah-ubah.

KONFIGURASI IP STATIK DAN DINAMIS
1.  Klik Start è Control Panel è Network and Internet è Network and Sharing Center è Change Adapter Setting
2.  Pilih Network Connection di Local Area Network dan klik kanan lalu pilih properties
3.  Pada pilihan  This Connection uses the following items pilihInternet Protocol (TCP/ IP) 

4.  Klik Properties

5. Jika ingin menggunakan  alamat IP Dinamis, pada General tab pilih “Obtain an IP address automatically”. Setelah itu klik OK.
Tetapi jika ingin menggunakan alamat IP Static pada General tab pilih “Use the Following IP address”

6.  Pada TextBox masukkan alamat IP Static

7.  Setelah itu tekan tombol tab pada keyboard, itu membuat Subnet Mask terisi secara otomatis
8.  Terakhir klik OK
9.  Click Start, Run, sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD, click OK
10. Di kotak dialog CMD, ketikkan : ipconfig untuk melihat IP anddres anda.
11. Lakukan test ping koneksi dengan computer yang lainnya. Jika sudah terhubung maka akan mendapat pesan reply

III.                   MANAJEMEN ALAMAT
        Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu network plan dalam pengalokasian IP address adalah :
a) Penggunaan name based virtual host untuk webserver.
b) Penggunaan IP Unnumbered

c) Penggunaan Network Address Translation (NAT)
d) Penggunaan Name Based Virtual



             Pada penggunaan untuk webserver dikenal dua metode yaitu :

1.      IP based virtual host
2.      IP Name-based virtual host.


           Agar dapat menggunakan name based virtual host memerlukan syarat yaitu :
1.      Client harus mendukung protokol http/1.1. Protokol http/1.1 diatur dalam RFC 2068, dimana perbedaan antara http/1.1 dengan http/1.0 diantaranya adalah mendukung name based virtual host serta penggunaan hubungan persistent.
2.   Jika client menyatakan tidak hendak menggunakan hubungan persistent. Dalam mekanisme ini, server dan client dapat mengirim sinyal untuk menutup koneksi TCP menggunakan header connection yaitu close.
3.      Setelah sinyal ini dikirim, cleint tidak boleh lagi mengirim request ke server.
4.      Hubungan persistent juga mendukung request yang di ‘pipeline’, yaitu client mengirimkan beberapa request sekaligus tanpa menunggu response selesai datang dari server.
5.      Server yang menerima request yang di ‘pipeline’ harus memberikan jawaban sesuai urutan request.

            Keuntungan menggunakan name-based virtual host adalah :
                       - Mudah dikonfigurasi.
                       - Tidak membutuhkan tambahan baik software maupun hardware.

                     Kelemahan menggunakan name-based virtual host adalah :

             - Klien harus support protokol http/1.1

a.   Network Address Translation (NAT)
       Network Address Translation (NAT) adalah suatu metode yang mengijinkan client yang tidak mempunyai IP non-routable dapat koneksi ke Internet.Sebuah router yang dikonfigurasi menggunakan NAT paling sedikit mempunyai satu interface untuk koneksi ke Internet dan satu interface juga ke Local Area Network (LAN). Ketika suatu paket meninggalkan LAN, NAT menerjemahkan IP address non-routable menjadi IP address yang valid, begitupula sebaliknya apabila ada paket yang memasuki LAN, NAT akan menerjemahkan IP address valid dan routable menjadi IP address yang non-routable.

            b. Overload

          Overload digunakan pada router pada saat anda menginginkan untuk menghemat IP address. Overload mengijinkan router untuk menggunakan IP address yang sama untuk beberapa local address. Router mentranslasikan sebuah packet dari host A (192.168.1.94) ke IP address yang valid (203.102.2.2) pada port 1723, dan router juga mentranslasikan sebuah packet dari host B (192.168.1.95) ke IP address yang valid (203.102.2.3) pada port 1024.


Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar