I.
PENGIRIMAN
INFORMASI MELALUI INTERNET
Dalam dunia networking, proses-proses yang terjadi sebelum
data terkirim melalui media pengirim, dilakukan secara bertahap mulai dari
application layer (OSI Layer) sampai ke physical layer.
Pada tiap-tiap layer atau lapisan, informasi data tersebut
dibungkus dengan suatu protocol atau aturan-aturan, proses ini dikenal sebagai
Encapsulation.
Proses encapsulation terjadi pada komputer pengirim dan ketika sampai pada komputer penerima data yang diterima tersebut dibuka kembali dan diteruskan dari layer 1 sampai layer 7, proses ini dikenal sebagai decapsulation.
Proses encapsulation terjadi pada komputer pengirim dan ketika sampai pada komputer penerima data yang diterima tersebut dibuka kembali dan diteruskan dari layer 1 sampai layer 7, proses ini dikenal sebagai decapsulation.
a.
Encapsulation
·
Proses Encapsulation terjadi hanya pada komputer
pengirim.
·
Application Layer
Application
layer bertugas untuk menentukan ketersediaan dari komponen yang diperlukan
untuk melakukan komunikasi, mulai dari kesiapan koneksi sampai aturan-aturan
terkait.
Informasi
yang inputkan oleh user dikonversi menjadi data yang akan ditransmisikan
melalui network atau jaringan. Secara teknis pengguna komputer berkomunikasi
melalui Application Processes Interfaces atau API, API bertugas menghubungkan
aplikasi yang digunakan dengan sistem operasi yang berjalan pada
komputer.
·
Presentation Layer
Presentation
layer melakukan format data yang sudah di konversi pada Application Layer,
dimana data tersebut diformat menjadi bentuk atau fomat umum yang biasa
dipakai.
·
Session Layer
Setelah data
sudah diformat tahap berikutnya adalah dimulainya proses transfer data. Session
layer bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan komunikasi antara sumber dan
tujuan dengan mengatur dialog antara keduanya. Session layer mengatur bagaimana
agar tidak terjadi tumpang tindih antara proses pada data yang satu dengan data
yang lain.
Ada tiga
cara yang dipakai oleh session layer untuk menjaga tiap-tiap sesi, yaitu
simplex, half duplex dan full duplex. Intinya, session layer menjaga agar data
dari satu aplikasi tidak tercampur dengan data dari aplikasi lainnya.
·
Transport Layer
Transport
layer mengatur data yang sudah diformat agar tidak sampai hilang dijalan,
dengan menggunakan semacan aturan atau protocol, data yang hilang bisa
dikirimkan kembali. Pada Transport layer terdapat dua protocol yang
bertugas mengatur bagaimana segment-segment tersebut diproses, kedua protocol
tersebut adalah Transmission Control Protocol atau TCP dan User Datagram
Protocol atau UDP.
·
Network Layer
Setelah
dipecah-pecah menjadi segment maka selanjutnya tiap-tiap segment diubah lagi
menjadi packet. Packet berisikan segment dan alamat pengirim dan penerima,
alamat tersebut sifatnya logis yang dikenal sebagai Internet Protocol address
atau IP address.
·
Data Link Layer
Setelah
packet jadi, kemudian packet diubah lagi menjadi
frame. Frame berisikan packet dan alamat fisik atau mac address dari sumber
dan tujuan dari data tersebut.
·
Physical Layer
Setelah
frame terbentuk maka langkah terakhir adalah frame harus diubah menjadi bit
atau byte sehingga bisa terkirim melalui media fisik seperti kabel dan
wireless. Bit atau byte dikirim melalui media fisik berupa kode atau sinyal
electric berupa dua buah keadaan atau informasi yaitu 0 dan 1.
0 Menandakan
kondisi tidak ada aliran atau sinyal listrik sedangkan satu menandakan adanya
aliran atau sinyal listrik. Proses kirim dan terima bit biasanya terjadi pada
NIC atau network interface card dari perangkat komputer dan perangkat jaringan
b.
Decapsulation
·
Decapsulation terjadi hanya pada sisi komputer tujuan
yang menerima data tersebut.
·
Pertama komputer penerima menerima pesan berupa bit
atau byte oleh layer satu melalui NIC dan Network card yang termasuk bagian
dari layer 1 kemudian memprosesnya.
·
Bit dan byte diubah menjadi frame pada layer
kedua.
·
Frame lalu dicek apakah alamat fisik tujuan yang
tertera di dalam frame tersebut sudah sesuai dengan alamat mac address dari
komputer tersebut. Jika Mac address sesuai maka proses selanjutnya adalah melepas
bagian-bagian dari frame dan tinggal menyisakan packet.
·
Packet kemudian oleh sistem yang mengurusi layer ke
tiga dari OSI layer, dicek alamatnya tujuannya apakah sudah sesuai atau belum,
jika sudah sesuai alamat dengan alamat yang dimaksud maka dilanjutkan dengan
proses berikutnya.
·
Paket-paket yang sudah dicek alamatnya sesuai
dan sudah sesuai, dilepas bagian-bagian yang berkaitan dengan layer 3 dan hanya
menyisakan segment atau yang terkait dengan layer 4 saja. Segment lalu
dicek protocol-protocol apa saja yang dipakai.
·
Setelah itu segment diproses sesuai dengan protocol
yang dipakai.
·
Segment-segment yang diterima lalu disatukan kembali
sesuai dengan urutannya sehingga menjadi sebuah informasi data yang utuh
seperti pada awal proses encapsulation.
·
Layer 5 dari OSI layer kemudian bertugas mengatur sesi
selama proses transfer terjadi sehingga tidak terjadi tumpah tindih dan
kesalahan.
·
Data yang ada kemudian dicek formatnya oleh bagian
yang terkait dengan presentation layer pada OSI layer.
·
Setelah itu proses yang terakhir adalah layer
aplikasi. Lalu menyediakan data tersebut kepada aplikasi yang pas dan tepat
untuk memproses data tersebut agar bisa sampai atau diterima oleh pengguna atau
user.
II.
PERALATAN
PADA PUSAT OPERASI JARINGAN
Peralatan yang
dibutuhkan dalam suatu jaringan sangat tergantug dengan konfigurasi yang
digunakan untuk menyusun sebuah jaringan, media transmisi data, serta besar
kecilnya jangkauan jaringan. Secara umum suatu jaringan dapat terdiri dari
beberapa perangkat keras seperti berikut:
a. Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan
prosesor yang bersifat scalable
dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system.
b. Workstation
Semua
komputer yang terhubung dengan server pada jaringan disebut workstation.
Workstation merupakan komputer standar yang dikonfigurasi menggunakan kartu
jaringan, perangkat lunak jaringan dan kabel kabel yang diperlukan. Beberapa
workstation tidak membutuhkan simpanan lokal seperti flopy disk atau harddisk.
Hal ini disebabkan karena semua file kerja dapat disimpan pada server.
c. NIC (Network Interfaces Card)
NIC merupakan
peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer
workstation atau jaringan dengan komputer server. NIC merupakan faktor yang
sangat menentukan dalam kecepatan serta kinerja suatu jaringan. Ada beberapa
macam NIC yang sering digunakan dalam jaringan
• Kartu Token Ring
• Kartu Local Talk
• Kartu Ethernet
• Kartu WLAN
d. Hub
Alat yang
menyediakan titik pusat hubungan untuk kabel dari workstation, server dan
peralatan jaringan yang lain. Hub merupakan pusat koneksi semua node jaringan.
Semua peralatan jaringan dihubungkan satu dengan yang lainnya melaui hub. Hub
bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolaan serta
pengembangan jaringan. Bentuk susunan hub dapat terdiri dari tiga macam
tergantung pada jenis hub yang digunakan yaitu :
• Standalone Hub
• Standalone Hub
• Stackable Hub
• Modular Hub
e. Switch
Adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch adalah peralatan multiport, masing-masing mendukung suatu workstation, jaringan Ethernet atau jaringan Token Ring. Meskipun terhubung dengan jaringan yang berbeda pada masing-masing port, switch dapat memindahlan paket data antar jaringan apabila diperlukan.
f. WAP
(Wireless Access Point)
WAP Adalah peralatan yang berfungsi sebagai
pusat kominikasi data dalam jaringan WLAN (Wireless LAN). Dalam mode operasi
yang umum digunakan (Infrastrucrure mode), semua server wireless berkomunikasi
dengan workstation atau dengan server lain melalui WAP. Dalam pengoperasian WAP
berfungsi seperti switch atau hub pada jaringan yang menggunakan media
transmisi kabel.
g. Repeater
Adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik isyarat
yang diterima yang terpisah atau menjadi satu dengan konsentrator. Repeater
digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang melalui kabel melebihi jarak tempuh
standar kabel yang digunakan. Untuk kabel UTP memiliki jarak jangkauan kira
kira mencapai 100 meter dan kabel koaksial RG-58 memiliki jarak jangkauan kira
kira mencapai 185 meter.
h. Router
Router adalah sebuah alat yang berfungsi
mengubah informasi dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Router akan
memilih jalur terbaik untuk melewatkan suatu pesan berdasarkan pada alamat
tujuan dan alamat asal. Router dapat mengarahkan lalu lintas data untuk mencegah
terjadinya collision dan cukup pintar untuk mengetahui kapan untuk mengarahkan
lalu lintas sepanjang jalur utama dan jalur alternatif.
III.
KONEKTOR
DAN KABEL
Kabel dan
konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lainnya
atau dengan peralatan jaringan lainnya yang digunakan membentuk jaringan dimana
Fungsi Kabel yaitu sebagai media penghantar sinyal.
Kabel yang biasa
digunakan dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu sebagai berikut.:
1.
Kabel
twisted pair.
Ada 2 jenis
kabel twisted pair, yaitu UTP (Unshielded twisted pair) dan STP (Shielded
twisted pair).
a.
Unshielded twisted
pair
Kabel
“Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel
UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya
berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang
kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang
disebut konektor RJ-45.
b. Shielded Twisted Pair
Kabel
STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan
lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP
yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori “Shielded twisted pair” juga adalah jenis kabel
telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus
tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan
untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat
memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
STP lebih tahan
interferensi daripada UTP dan dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi
sampai 100 Mbps, namun lebih sulit ditangani secara fisik.
2. Kabel
Coaxial
Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga.Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik.
Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector).
3. Kabel Fiber Optic
Kabel Fiber
Optik adalah teknologi kabel terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel
terdapat filamen glas/core dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer
coating”, material penguat, dan pelindung luar.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan
pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan
kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
1. Coaxial
Kelebihan
Coaxial :
- Hampir tidak terpengaruh noise
- Harga relatif murah
Kelemahan Coaxial:
- Penggunaannya mudah dibajak
- Thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
2. Twisted Pair
Kelebihan Twisted Pair :
- Harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- Mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan Twisted Pair :
- Jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
- Mudah terpengaruh noise (gangguan)
Kelemahan kabel STP :
- Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
- Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi
timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
- Harganya cukup mahal.
3. Fiber Optic
Kelebihan Fiber Optic:
- Ukuran kecil dan ringan
- Sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
- Redaman transmisinya kecil
- Bidang frekuensinya lebar
- Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
- Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
- Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Kelemahan Fiber Optic :
- Instalasinya cukup sulit
- Tidak fleksibel
- Harga relatif mahal
tidak bisa di-tap di tengah
Konektor pada Twister pair
a.
RJ45
Konektor RJ45 adalah konektor yang biasa dipergunakan dalam instalasi
jaringan kecil (LAN) dimana kabel yang digunakan adalah kabel twisted pair tipe
UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC yang mana
kini port yang dipergunakan kebanyakan adalah port RJ45.
Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang
bening dimana terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang
akan menghubungkan NIC dengan UTP.
Cara pemasangannya cukup mudah,
yakni dengan mengkrimping dengan tang krimping konektor RJ45, namun apabila
terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti
(sekali pakai).
b.
RJ11
RJ 11 adalah konektor yang dipergunakan dalam jaringan telepon. Konektor
ini biasanya disandingkan dengan kabel STP.
Konektor pada coaxial
a.
BNC RG59
Connector BNC ini adalah Konector
yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV baik
monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel CCTV
jenis RG59. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan
banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.
b.
BNC RG6
Connector
BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan
perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus
dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG6. Konektor ini merupakan terminasi yang
dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan
dalam instalasi CCTVnya.
c.
BNC to BNC
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk menyambung kabel
dari BNC RG6 yang akan dihubungkan ke Monitor, TV, dan DVR. Konektor ini
merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh
pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.
d.
BNC-RCA
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan
untuk merubah BNC menjadi RCA yang akan dihubungkan ke Monitor atau ke TV.
Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak
dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya
Konektor
pada Fiber Optik
a)
Konektor FC
Digunakan untuk jenis kabel
single mode dengan akurasi yang tinggi untuk menghubungkan kabel dengan transmitter maupun
receiver.
b) Konektor SC
Digunakan dalam jenis kabel
single mode dan bisa dilepas pasang. Konektor SC,bentuknya persegi dan lebih
mudah dihubungkan ke area yang ditentukan.
c)
Konektor ST
Bentuknya seperti bayonet
berkunci dan hampir mirip dengan konektor BNC. Umum digunakan pada jenis kabel
single mode maupun multi mode. Konektor ini paling umum dan yang sering
digunakan bersama kabel fiber optik. berbentuk batang, mirip dengan konektor
BNC.
d)
Konektor Biconic
Jenis konektor yang pertama
kali muncul dalam komunikasi fiber optik dan jenis ini sekarang sudah sangat
jarang digunakan.
e)
Konektor D4
Jenis komputer ini hampir mirip
dengan konektor FC, hanya berbeda ukurannya. Perbedaannya sekitar 2 mm pada
bagian ferrule-nya.
f) Konektor SMA
Jenis konektor ini lebih dahulu
muncul dari konektor ST yang sama-sama mempunyai penutup dan pelindung.
g)
Konektor yang baru
Saat ini lebih popular adalah
konektor MT-RJ. Konektor MT-RJ menggunakan model plastik seperti yang digunakan
konektor RJ-45, yang memudahkan untuk dipasang. Dua kabel fiber terhubung ke
dalam satu konektor, sama dengan konsep konektor SC. Beberapa jenis konektor
lain yang biasanya digunakan dalam jaringan adalah Konektor FDDI, Konektor LC,
Konektor MT Array.
IV. KABEL PASANGAN TERJALIN (TWISTED PAIR)
Kabel UTP dan STP
Kabel Twisted pair (pasangan berpilin) adalah sebuah
bentuk kabel di mana dua konduktor digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi
atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded
twisted pair (UTP) cables, dan crosstalk di antara pasangan kabel yang berdekatan.
UTP (Unshielded twisted-pair)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel
yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan
lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang
ditunjukkannya relatif bagus.
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori
yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis
dalam tabel berikut :
Kategori
|
Kegunaan
|
Category 1 (Cat1)
|
|
Category 2 (Cat2)
|
|
Category 3 (Cat3)
|
|
Category 4 (Cat4)
|
Transmisi
data digital hingga 16 megabit per detik
|
Category 5 (Cat5)
|
Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
|
Enhanced Category 5 (Cat5e)
|
Transmisi
data digital hingga 250 megabit per detik
|
Category 6 (Cat6)
|
-----------
|
Category 7 (Cat7)
|
-----------
|
Di antara semua kabel di
atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling
populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Keterangan :
1.
Kategori 1
Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara
analog saja.
Karakteristik kelistrikan
dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk
mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah
tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
2.
Kategori 2
Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang
didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital.
Kabel ini dapat
mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan
untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ringdari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan
sebagai kabel jaringan masa kini.
3.
Kategori 3
Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang
didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10
megabit per detik.
Cat3 merupakan kabel yang
memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi
Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya,
kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4
megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
4.
Pengkabelan UTP Category 5 Crossover
Dalam menghubungkan
jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category
5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni :
1. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua
perangkat yang sama (NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain).
2. Kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC
dengan hub atau NIC dengan switch.
STP (Shielded twisted pair)
Shielded twisted pair atau STP adalah kabel pasangan berpilin yang
memiliki perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari intereferensi
elektromagnetik luar.
Sumber :